Sunday, May 7, 2017

Manajemen SDM : Metode Statistik Dalam Seleksi Karyawan Baru


Untuk memahami bagaimana keandalan dan validitas nilai, manajemen perlu memahami tiga metode statistik dalam seleksi karyawan baru, yaitu :
1.  Analisis Korelasi
Yaitu untuk menentukan kadar hubungan diantara dua variabel.  Sebagai contoh, spesialis sumber daya manusia ingin mengetahui apakah kemampuan mekanis para pelamar berkaitan dengan kinierja pegawai mereka. Jika terdapat hubungan maka tes kemampuan mekanis yang diujikan kepada pelamar-pelamar kerja bisa berfaedah dalam memutuskan pelamar mana yang akan diterima.

2.  Analisis Regresi
Analisis ini memungkinkan spesialis-spesialis sumber daya manusia menggunakan hubungan yang diketahui diantara variabel-variabel untuk memprediksi perilaku individu dimasa mendatang. 

3.  Tes Validasi
Tes validasi merupakan  penentuan cakupan apakah alat seleksi bersesuaian dengan syarat pegawai. Walaupun validasi yang telah dirancang berdasarkan keadilan sosial, seringkali secara teoritis juga konsisten dengan nilai efisiensi administrasi. 

Ada terdapat tiga strategi validasi, yaitu :
a.  empirical validation
strategi ini merupakan bentuk keabsahan yang dikenal juga sebagai keabsahan kriteria yang menghendaki bahwa suatu angka tes, dalam pengertian statistik dapat dikorelasikan dengan aspek-aspek penting  dari kinerja kerja.  Adapun hasil dari tes tertulis dapat dibandingkan dengan angka evaluasi kerja. Kinerja yang memuaskan dapat ditetapkan dan diukur melalui sistem evauasi kinerja dari organisasi.

b.  construct validation
strategi ini meliputi upaya  identifikasi ciri-ciri psikologis atau ketangkasan yang dikaitkan dengan keberhasilan kinerja dan usaha merencanakan tes yang mengukur ciri-ciri tersebut.

c.  Content validation
Validasi ini menuntut kualitas-kualitas minimum secara logis yang dikaitkan dengan  kewajiban-kewajiban dari jabatan yang akan ditempati oleh pelamar. Tipe penilaian ini menuntut bahwa pegawai harus dianalisis untuk menentukan tugas-tugasnya, keadaan-keadaan khusus yang membuat pegawai mudah atau sulit, standar-standar kinerja yang realitis, keterampilan-keterampilan, pengetahuan-pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan standar dan kondisi itu dan kualifikasi minimal yang diperlukan untuk memastikan bahwa seorang pelamar mempunyai SKAs (knowledge, skills and abilities). 

No comments:

Post a Comment