Sahabat, situs sosial media ibarat salah satu kado terbaik dari abad 21. Banyak yang menuai manfaat, misalnya sukses dalam bisnis, lantaran bantuan Twitter, Facebook atau Instagram.
Namun tak sedikit mudarat dari situs-situs sosial media. Setelah menggunakannya selama lima atau hampir sepuluh tahun, banyak orang yang berpikir untuk menghindari penggunaan jejaring sosial online. Hal-hal ini yang mungkin memicu matinya layanan sosial media dalam beberapa tahun mendatang, jika tak ada inovasi baru.
Apa saja pemicunya?
1. Terlalu banyak fitur yang tak bermanfaat
Di Amerika Serikat, banyak orang risih dengan sosial media lantaran setiap hari (atau mungkin setiap jam) dimintai konfirmasi oleh jejaring pertemanannya di Facebook, Instagram atau Twitter. Entah itu konfirmasi teman, klik ikon "like" atau newsfeed yang isinya tawaran berbelanja. Akhirnya mereka enggan login atau bahkan menutup akun. Agaknya gejala ini mulai terasa di Indonesia.
2. Cuma jadi ajang narsis
Siapa yang tak mau tampil di Facebook, Instagram, dan Twitter. Jika semua orang berpikiran sama, situs sosial media cuma jadi ajang adu pamer alias narsis. Jika tak dikendalikan, ajang narsis ini bisa memicu matinya layanan sosial media lantaran ditinggalkan para user, satu demi satu. Kini pertanyaannya, siapa yang tak risih melihat pose konyol atau sok ganteng/ cantik setiap hari?
3. Ditinggalkan kaum muda
Orang muda adalah pembangkit dan motor utama bisnis sosial media. Karena orang muda, situs seperti ini laris manis dan menuai banyak pengguna. Namun kaum muda juga bisa menjadi penyebab matinya sosial media. Hal ini terjadi jika mereka merasa satu layanan sosial online banyak digunakan orang yang lebih tua dan tak ada inovasi baru yang stylish. Di Amerika, kini banyak kaum muda yang ogah memakai Facebook lantaran di jejaring itu bercokol orang tua mereka, tetangga, guru, atau bosnya.
4. Memicu kriminalitas dan gangguan privasi
Di negara berkembang, banyak kasus kriminal yang dipicu layanan sosial media. Coba hitung, berapa kasus penculikan, penipuan atau pelecehan seksual yang dipicu jejaring sosial. Selain itu, ada pendapat yang mengatakan sosial media adalah sarana paling empuk untuk memata-matai kehidupan pribadi seseorang. Kini, mungkin banyak orang tak dikenal yang bisa tahu siapa Anda dan keluarga Anda, hanya dengan mengintip foto di Facebook.
Sumber : Peppy Ramadhyaz (PLASADANA.COM)
Stay cool in http://newmasgun.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment